Hampir tiap hari
kita disuguhkan berita-berita kebohongan publik, baik dari masalah
entertainment hingga politik yang bikin kita gondok. Artis ini lah artis itulah partai politik inilah partai
politik itulah, semua bullshit... Tapi anehnya, kok masyarakat ikut terpengaruh
yaa?! Apa karena ngga mampu berpikir logis ato memang cara berpikir yang
dangkal, hingga kita gampang dibohongi cerita-cerita Bobo (bohong-bohongan)
semacam itu. Seperti misalnya artis yang diberitakan hingga berminggu-minggu
bahkan berbulan-bulan setiap harinya, sampai-sampai dari mulai anak-anak yang
baru bisa ngomong ampe kakek-kakek yang nunggu malaikat maut hapal tingkah
polah “mereka-mereka” itu, dari cara berbicara hingga kata-kata yang “mereka”
lontarkan di media. TAHUKAH anda dosa yang beredar dalam media semacam
entertainment itu adalah GHIBAH? Bahkan diakhirat nanti kita yang menonton dan
mengikuti beritanya akan menjadi saksi atas keburukan mereka tersebut hanya
karena menonton, Naudzubillahimidzaliik.
Baru-baru ini ada lagi yang lagi sering muncul iklan-iklan
berunsur politik mengenai BBM, mungkin kitapun sudah hapal kata-katanya saking
keseringan diputer ditiap harinya.
“Setiap Tahun... Ratusan
Triliyun Aggaran APBN habis untuk MEN-SUBSIDI BBM dinegeri ini... Sudah
tepatkah subsidi BBM selama ini? 80% subsidi BBM tidak tepat sasaran karena
dinikmati masyarakat yang kaya saja, sementara masih banyak saudara kita yang
butuh bantuan. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan memikirkannya?! Karena
masyarakat miskinlah yang paling membutuhkan subsidi. Sudah saatnya subsidi BBM
dialihkan kepada hal yang tepat sasaran untuk golongan masyarakat miskin”
Bila kita menyimaknya dan menyaksikan tayangan masyarakat
miskinnya, memang membuat kita miris dan sedih. Tapi, apakah kata-kata “Kalau bukan kita siapa lagi yang akan
memikirkannya” itu tidak bermakna luas, kita itu siapa?
Masyarakat/rakyat saja atau semua lapisan masyarakat indonesia termasuk semua
jajaran pemerintahan tanpa terkecuali?! Sekarang, kenapa hanya rakyat yang
dikorbankan?! Pemerintahya kemana?! TIDAK
LOGIS
VIDEO yang begitu mengiris
anda tahu rancunya dimana?!
anda tahu rancunya dimana?!
Kalo kita tanya bathin masing-masing kita dengan Logika serta
keIMANan kita, apakah langkah terbaiknya?! Tentu hal ini tidak sampai sejauh
itu. Kita tahu berapa gaji pemerintah kita? Gaji para pejabat kita? Ada yang 30
bahkan sampai 80 juta per bulan ( itu
masi gaji pokok belum termasuk tunjangan dan biaya perjalanan dinas ), WOOOW.... angka yang sangat fantastis
yaa?! Hmmm... kalau kita hitung sungguh sangat sangat sangat sangat sangat
memboroskan pengeluaran negara, dan berapa jumlah total pejabat di
indonesia????!!!
Sekarang kita kaji secara logika, berapa sech kebutuhan bulanan
kita sesungguhnya?
1. Restoran
mahal menyajikan satu porsi makanan standar itu paling mahal Rp. 100.000,-
ditambah minuman Rp. 25.000,- total Rp. 125.000,-. Kalau kita kalikan satu
bulannya Rp. 125.000,- x 3 x 30hari = Rp. 11.250.000,- (berapa sech kalo hanya untuk makan hanya untuk lambung, lebih
dari itu mungkin akan muntah & Kenapa harus direstoran mahal?! Kalo sedikit
menurunkan ego demi jabatan demi rasa malu pada Allah,SWT. Direstoran menengah
palingan Rp. 50-75 Ribu).
Berarti : Rp. 75.000,- x 3 x 30hari = Rp. 6.750.000,-
2. Kebutuhan
entertainment standar manusia (diluar hobby yang aneh-aneh) 30% x kebutuhan
makan Rp. 11.250.000,- x 30% = Rp. 3.375.000,-
3. Kebutuhan
istri & Anak rata-rata Rp. 7.000.000,- (Kalo ngga perlu bermewah-mewah
tanpa ego dikedepankan dan tulus berbakti buat kemaslahatan umat, paling Rp. 4.000.000,-).
4. Rumah
dinas beserta perawatan sudah tersedia.
5. Kendaraan
beserta fasilitasi lain tinggal pakai.
Total Rp. 6.750.000,- +
Rp. 4.000.000,- + Rp. 3.375.000,- = Rp. 14.125.000,-
Sangat jauh yaaaaaaa?! Kenapa harus Rp. 30-juta ato Rp. 40-juta
malah Rp. 80-juta?! Jadi, kenapa ngga gaji mereka aja yang dikurangi kenapa
harus selaluuuuu RAKYAT yang lemah dan tak berdaya dikorbankan, malunya
dimana?! Malah sok-sok-an menyuarakan suara rakyat, membela rakyat?! kerja ngga seberapa merasa berjasa banyak, dasar manusia durjana, TIDAKKAH KALIAN MERASA MALU?! MASYA
ALLAH.
Kalau kita kaji dari keIMANan, bukankah kita sama-sama orang
beriman, Insya Allah..
Menurut anda dan kita semua para pejabat, pantaskah “kita”
menerima gaji sebegitu banyak sementara kebutuhan kita tidak sebanyak itu,
kecuali “kita” hobby berfoya-foya dan maksiat (seperti yang banyak diberitakan)
dengan teganya menggunakan jerih
payah rakyat jelata yang mengumpulkan sampah demi sesuap nasi. Sadarilah
saudaraku, hidup ini bukan untuk itu, jabatan “kita” akan dipertanyakan kelak
dihari pembalasan, ingat itu!!! Semoga Allah,SWT membalas perbuatan kalian,
karena Allah,SWT sebaik-baik pembalas, Insya Allah.
Para Keparat-keparat pemerintahan yang hanya menjadi benalu buat rakyat, sebaiknya malu dan mundur... sebelum azab Allah,SWT yang maha pedih menimpamu baik didunia maupun diakhirat...
ReplyDelete