Sunday, May 26, 2013

GEDUNG PARKIR

TUGAS AKHIR ARSITEKTUR UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG
GEDUNG PARKIR




I.1 Latar Belakang
Kota Bukittinggi yang seperti kita kenal secara real sebagai salah satu aset besar bagi provinsi Sumatera Barat khususnya dibidang wisata dan indusri pakaian jadi, selalu menjadi sasaran utama bagi para pedagang pakaian jadi maupun konsumen baik para wisatawan lokal maupun mancanegara yang kian hari kian menambah sesaknya kota Bukittinggi yang tergolong kecil ini. Bagi Pemerintah Kota maupun para pedagang mungkin hal ini menjadi keuntungan yang sangat berarti, namun disisi lain muncul beberapa permasalahan yang mendasar, yaitu dalam sirkulasi lalu lintas dan pemarkiran.
Masalah kemacetan sirkulasi lalu lintas adalah masalah yang sangat kronis dan makin hari makin menggerogoti terlihat dibeberapa sudut vital jalan dalam kota Bukittinggi, seperti jl. Soekarno-Hatta (kawasan Pasar Banto) yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan sehingga mengakibatkan penumpukan dari padagang dan parkiran yang on street kemudian Aur Tajungkang (kawasan Pasar Bawah) yang juga dalam tahap pembangunan, sehingga jalan yang seharusnya punya jalur lambat sekarang dijadikan sebagai penampungan untuk pedagang Pasar Banto. Pada dua titik jalur ini sudah sangat meresahkan masyarakat sebagai pengguna jalan.
Kemudian masalah vital lainnya adalah kasus sembrautnya pemarkiran dikota Bukittinggi,  ditinjau dari beberapa versi masalah terdapat dua hal ketimpangan yaitu ketidaklayakan beberapa kantong-kantong parkir dan kekurangan kantong-kantong parkir yang seharusnya dibenahi dari dulu, namun masalah tersebut sampai saat ini belum diatasi, malahan dimunculkan lagi masalah baru yang menyebabkan masalah yang satu ini malah makin mencuat kepermukaan. Pada kasus ini muncul tanda tanya besar, kenapa bangunan plaza sebagai pusat pertokoan masih diizinkan dibangun pada pusat kota yang sudah sesak dengan aktivitasnya oleh Pemerintah setempat? Lahan kosong bekas kantor Bupati Agam yang dulunya digunakan sebagai lahan parkir non permanen dan sempat membantu pemecahan masalah pemarkiran diPasar Atas malah dialih fungsikan sebagai plaza.
Skenario yang sangat buruk untuk memajukan sebuah kota berkembang, bukankah hal itu malah akan menimbulkan kesembrautan lalu lintas dikawasan Pasar Atas, yang seharusnya konsentrasi massa dikawasan Pasar Atas harus dipecah dan dialihkan keberbagai kawasan lainnya malahan difokuskan kembali kesatu titik konsentrasi Pasar Atas, hal yang sangat tidak relevan dan merupakan langkah mundur terbaik yang pernah diambil oleh Pemerintah Kota Bukittinggi sebagai aparat fungsioner dalam memajukan kotanya.
Apakah tepat apabila suatu kawasan pusat kota yang semestinya memiliki wadah pendukung kegiatan berupa lahan parkir yang layak dan memadai malah diperkosa oleh kehadiran sebuah bangunan plaza yang mereka beri nama Rocky plaza Bukittinggi, sedangkan kawasan tersebut tidak mampu lagi menampung kegiatannya?!! Dalam argumen perencanaan Rocky Plaza Bukittinggi dibunyikan bahwa bangunan lima lantai ini memiliki basement sebagai pendukung parkir, namun yang menjadi persoalan apakah basement tersebut mampu menampung segenap aktivitas pasar, tentu tidak!! Yang dibutuhkan Kawasan Pasar Atas adalah kelengkapan parkir berupa area yang layak dan mampu menampung segenap aktivis pasar, dengan kata lain kawasan ini membutuhkan gedung parkir sebagai pendukung kegiatan pasar yang sudah penuh sesak oleh kegiatan pasar dari pedestrian maupun kendaraan pengunjung pasar atau masyarakat setempat yang sekedar lewat.


* Sumber Harian Umum Singgalang , Sabtu 13 agustus 2005


Disini saya upload bahan-bahan Tugas Akhir hingga Presentasi.... Semoga Bermanfaat. 
Check it out..!!!

* Sumber Harian Umum Singgalang , Sabtu 13 agustus 2005


Oleh karena itu, untuk dapat membantu pemerintah kota dalam menciptakan kota yang asri dan tertata dengan sirkulasi dan pemarkiran yang baik, sehingga saya mempunyai landasan yang kuat untuk dapat membantu mewujudkannya dengan merancang suatu wadah yang menampung segala aktivitas pemarkiran dikawasan Pasar Atas Bukittinggi dengan judul :
“ PERENCANAAN GEDUNG PARKIR DIKAWASAN PASAR ATAS, BUKITTINGGI ”



I.2 Interprestasi Judul dan Tema
I.2.a.  Pengertian judul diatas adalah :             
Gedung adalah suatu bangunan besar tempat menampung aktivitas aktivis yang berada didalamnya yang memiliki konsep membangun vertikal keatas, dengan kata lain bangunan bertingkat-tingkat.
Parkir adalah kegiatan berhenti dan beristirahatnya kendaraan yang bersifat sementara pada suatu tempat/area yang telah disediakan pada suatu kawasan dengan dilengkapi unsur-unsur pelengkap seperti keamanan (penjaga), rambu, pelindung dan standar parkir lainnnya.
Jadi pengertian dari judul,” Perencanaan Gedung Parkir Dikawasan Pasar Atas, Bukittinggi “ adalah merencanakan sebuah bangunan besar bertingkat yang berfungsi sebagai tempat/pusat kegiatan berhenti dan beristirahatnya kendaraan yang bersifat sementara dengan dilengkapi unsur pelengkap berupa rambu-rambu parkir, keamanan, pelindung dan standar lainnya pada kawasan Pasar Atas, Bukittinggi.

I.2.b. Pengertian Tema   :
Pengertian tema disini adalah :
a.  Komersial                : 1. Bersangkutan dengan niaga atau  perdagangan.
                                      2. Bernilai niaga tinggi, kadang–kadang mengorbankan nilai -
                                          nilai yang yang lain ( sosial, budaya, dan sebagainya ).
b. Mengomersialkan    : Menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan atau
                                      menggunakan sesuatu untuk berdagang ( mencari keuntungan
                                      sendiri ).
c.  Komersialisasi         : Perbuatan menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan.
* Sumber Poerwadamita kamus B. Indonesia, 1983


I.3. Tujuan Perancangan
Untuk mencapai perancangan yang baik maka judul mempunyai tujuan yang mendasar mengenai perancangan, yaitu :
Kelancaran Fungsi dan Aktifitas
1. Pelaku Kegiatan
Dikategorikan sebagai beberapa pelaku yang ikut berperan dalam proses pembentukan Gedung Parkir, antara lain :
a)      Investor
·   Pengembalian modal dan memperoleh keuntungan
·   Melakukan kerjasama dengan pemerintah kota
·   Bagian bangunan dapat terjual sebanyak bangunan yang ditawarkan
b)      Pemerintah Kota Bukittinggi
·   Diasumsikan berkurangnya salah satu masalah kota dibidang penataan parkir kota.  
·    Melakukan kerjasama dengan Investor
c)      Pengelola
·    Dapat melakukan proses administrasi
·    Dapat melakukan pengawasan proses jalannya aktivitas
d)      Pengunjung
·    Terlayani dengan puas akan pelayanan parkir
·    Dapat menikmati proses aktivitas, mendapat informasi dan nyaman.
e)       Security
·    Menciptakan rasa aman kepada pengguna, pemelihara dan pengelola
f)        Service
·    Pemeliharaan gedung dan segala fasilitasnya.
                                     
2. Aktivitas
a)      Pemarkiran
·    Menciptakan rasa aman dan nyaman dalam pemarkiran
·    Menempatkan posisi pembatas dengan pengelola dan konsumen
b)      Administrasi
·    Menyediakan ruang – ruang yang sifatnya transaksi penjualan gedung
·    Menyediakan sarana pengelolaan kantor yang sifatnya administrasi
c)      Pengontrolan/pengawasan
·   Pengawasan secara tak langsung dari pelayanan dan keamanan konsumen
d)      Kebersihan
·    Tersedianya saran fasilitas tempat pembuangan sampah
·    Tersedianya sarana riol dan drainase
e)      Pemeliharaan gedung
·   Aktifitas pemeliharaan gedung pengelola, pedagang, toilet, dan sarana penunjang lainnya.
f)        Aktivitas pendukung
·   Tersedianya fasilitas pendukung yang mendukung aktivitas perdagangan seperti toilet, kantin dan maintenance.

3. Hubungan / Relationship
a)      Produk.
Mempunyai ruang pemarkiran yang memadai dan layak.

b)      Tempat parkir.
·    Mempunyai ruang pemisah antara aktivitas parkir, maintenance dan pengelola
·    Aman, nyaman dan bersih
c)      Penyimpanan barang.
Tersedia wadah, untuk penyimpanan seperti : alat perabot/furnitur, fasilitas pemeliharaan, tangga, pengontrol AC, listrik, dan Saft.
d)      Informasi dan lobby.
Ruang pelayanan informasi, gedung dan informasi keamanan dan informasi lainnya.
e)      Furnitur / perabot.
Klasifikasi perabotan yang dibutuhkan yang dapat menunjang kelancaran kegiatan dalam gedung.
f)          Utilitas.
Tersedianya sarana utilitas dan pengontrolan seperti : saft air kotor, saft air bersih, penampungan sampah indoor dan outdoor.
g)      Ruang lainnya yang bersifat pendukung.
Ruang pelayanan keamanan, kebersihan dan lainnya.

Kesempurnaan Bentuk Rancangan
1. Tapak
a)      Tata letak bangunan
·   Ukuran bangunan yang disesuaikan
·   Jaringan saluran instalasi teknis
·   Potensi adanya perluasan dan pengembangan
·   Sesuaikan dengan peraturan kota seperti : GSB, KDB, KLB, ketinggian bangunan. 
b)      Tata guna lahan
Peruntukan lahan yang akan digarap dibagi atas 2 kategori : 80 % untuk areal terbangun, 20% untuk elemen landscape
c)      Tata letak tanaman
Menata tanaman yang ramah lingkungan seperti  : Memanfaatkan tanaman sekitar, memberikan areal ruang terbuka.
d)      Potensi tapak
Memanfaatkan potensi tapak yang letaknya strategis / kelebihan lingkungan site
e)      Fasilitas kawasan
Memanfaatkan fasilitas kawasan sekitar perencanaan  yang mendukung site / tapak seperti : terdapatnya kantor pemerintahan, ruang terbuka hijau, kawasan perdagangan, kawasan jasa dan lain lain.
f)          Bentuk dasar tapak bangunan
Mempertimbangkan bentuk dasar bangunan tapak dengan kriteria – kriteria tertentu.

2. Kualitas Bangunan dan Rancangan
a)      Komposisi
·    Skala manusia terhadap bangunan yang memberikan kesan nyaman
·    Fisik bangunan dengan bangunan harus proporsi
·    Susunan massa bangunan yang memperkecil ulangan – ulangan.
·    Kesatuan bangunan dengan bangunan sekitar   
b)      Material bangunan
Mempergunakan standart bahan bagunan untuk / m2 terdiri dari lantai kramik, dinding plester, dan kuda-kuda baja ringan.
c)      Konstruksi bangunan
·    Menggunakan konstruksi yang tahan api
·    Penyesuaian konstruksi dan struktur dilapangan.
d)      Facade bangunan
·    Facade bangunan mencitrakan bentuk yang kontemporer
·    Estetika bangunan yang ramah terhadap lingkungan

3. Lingkungan Sekitar Kawasan Bangunan
a)Simbol / tanda
Mempunyai arah / tanda untuk memberikan informasi berupa tanda/simbol kepada tamu / pengelola.
b)      Entrance
Membedakan pintu masuk utama dan pintu masuk keluar untuk sirkulasi kendaraan, manusia
c)Kawasan sekitar
·    Bangunan site tidak merusak bangunan sekitar
·    Adanya batasan dengan bangunan lain
·    Mengatasi permasalahan lingkungan
d)     Lingkungan bangunan
·    Sistem saluran udara
·    Sistem pencahayaan alami dan buatan
·    Sistem pengendalian kebisingan
·    Sistem pengendalian kebakaran
·    Sistem ruang tahan api
Biaya Pembangunan
  1. Penanaman Saham( Investaris )
a)      Modal
Modal awal berasal dari investor dengan jumlah dana sekitar ± 1 milyar
b)      Bentuk kerjasama
Sistem kerjasama investor dengan pemerintah
c)      Pengembalian modal
Pengembalian modal dalam waktu 10 tahun untuk biaya pembangunan gedung
  1. Biaya Pengoperasian
a)      Biaya pemeliharaan
b)      Biaya pengoperasian
c)      Biaya penghasilan pengoperasian
  1. Biaya Pemeliharaan
Penyusutan biaya hidup dari beberapa kategori :
·    Biaya operasional perawatan gedung dan fasilitas
·    Biaya operasional perawatan perabotan
·    Biaya perawatan tanaman

Proses Waktu Pembangunan
  1. Masa Lampau
a)      Keadaan site
·    Site merupakan kawasan pusat perdagangan kota Bukittinggi
·    Site merupakan perkembangan dari Bukittinggi lama
b)      Sejarah site
·   Merupakan site bekas bangunan pasar wisata yang lama
·   Merupakan kawasan yang padat akan aktivitas perdagangan dan jual beli
c)      Peruntukkan
Lahan site diperuntukkan untuk kawasan perdagangan regional

  1. Sekarang
a)  Keadaan site
 Kawasan merupakan daerah perdagangan campuran dimana terdapat lahan  yang masih sedikit dimanfaatkan sebagai fasilitas bisnis
b)  Animo sekarang
Lokasi kawasan dipadati kendaraan umum dan pedagang informal sehingga terjadi penumpukan aktifitas
c)   Peruntukkan
Lokasi diperuntukkan untuk kawasan perdagangan campuran
  1. Masa Depan
a)  Bentuk
Bentuk bangunan yang tidak ketinggalan akan kemajuan teknologi dan desain
b)  Fungsi dan manfaatnya
Fungsi dan manfaat bangunan dapat digunakan jika terjadi perubahan fungsi
c)   Penyesuaian Zaman
·   Bangunan dapat lebih fleksibel dalam penyesuaian zaman dan negara
·   Dapat mengembangkan bangunan berupa penambahan fungsi bangunan.

I.4. Masalah Perancangan
            Dari uraian latar belakang diatas diperlukan suatu rumusan terhadap permasalahan perancangan yang akan ditemui pada perencanaan ini, sehingga diidentifikasikan menjadi beberapa item, yaitu :
    1. Mempertimbangkan desain yang letak lokasi berada di jalur yang konflik aktifitas tinggi
    2. Pemecahan ruang – ruang yang dapat menyajikan kenyamanan pengunjung untuk dapat menggunakan fasilitas parkir.
    3. Penanganan masalah tapak site yang dimana lokasinya berpotongan dengan jalur jalan satu arah.
    4. Bentuk tapak site yang dapat disesuaikan dengan lingkungan sekitar site.
    5. Bagaimana perencanaan pusat perdagangan ini dapat memecahkan permasalahan lokasi.
    6. Bagaimana memanfaatkan semaksimal mungkin bangunan yang ada dilokasi.  

I.5 Batasan Masalah
·         Aspek Arsitektural
Merupakan batasan perancangan yang sistematis dengan  teknis perencanaan  yang akan direncanakan mencakup perubahan-perubahan lingkungan kawasan dengan bagunan sekitarnya yang terdapat perdagangan campuran
·         Aspek non arsitektural
Merupakan pembahasan non teknis yang dilakukan dalam menyelesaikan pengembalian modal investor terhadap banguanan yang akan direncanakan. 
·         Aspek waktu
Ditinjau berdasarkan kebutuhan saat ini dan proyeksi 20 tahun yang akan datang dengan pertimbangan bangunan tersebut masih dibutuhkan selama 20 tahun yang akan datang .

I.6. Kerangka Pembahasan
            Batasan perancangan dilakukan pendekatan – pendekatan proses lima langkah  yang cukup menyeluruh untuk meliputi serangkaian factor – factor yang mempengaruhi rancangan arsitektur. Pertimbangan – pertimbangan ini ( atau factor-faktor yang mempengaruhi perancangan ) menunjukkan tipe – tipe informasi yang dibutuhkan :

FUNGSI                   BENTUK                 EKONOMI                 WAKTU

            Penyusunan program. Oleh karena itu, melibatkan suatu metoda penyelidikan yang terorganisasikan dengan suatu proses lima langkah yang berhubungan tibal balik dengan dengan empat buah pertimbangan. Empat pertimbangan batasan perancangan diatas adalah
1.      Fungsi
Menyatakan secara tidak langsung  “ apa yang akan terjadi di dalam bangunan .” Fungsi  menyangkut kegiatan, perhubungan ruang, dan manusia – jumlah dan karakteristiknya. Kata – kata petunjuknya adalah manusia, perhubungan, dan aktifitasnya.


2.      Bentuk
Bentuk berhubungan dengan tapak, lingkungan fisik ( juga psikologik ) dan kualitas ruang serta konstruksi. Bentuk adalah apa yang di lihat dan dirasakan. Itu adalah “apa yang ada di sana sekarang ” dan “apa yang akan ada disana ”. kata – kata petunjuknya adalah tapak, lingkungan dan kualitas.
3.      Ekonomi
Menyangkut angaran utama dan kualitas konstruksi, tetapi juga dapat meliputi pertimbangan atas biaya – biaya pengoperasian dan biaya pemeliharaan (life cyle ). Kata petunjuknya adalah angaran pertama, biaya pengoperasian, biaya daur hidup.
4.      Waktu
Memiliki tiga klasifikasi – masa lampau, sekarang, dan masa depan yang bersangkutan dengan pengaruh–pengaruh dari sejarah, perubahan – perubahan yang tak terelakkan dari masa kini dan proyeksi – proyeksi ke masa depan. Kata petunjuknya adalah masa lampau, sekarang dan masa depan.














download disini 
1. Presentasi Tugas Akhir.wmv
2. Presentasi Tugas Akhir.ppt
3. Proposal.pdf
4. Laporan Survey.pdf
5. Daftar Isi.pdf
6. Bab - 1.pdf
7. Bab - 2.pdf
8. Bab - 3.pdf
9. Bab - 4.pdf
10. Daftar Pustaka

No comments:

Post a Comment